SECUIL PENGALAMAN MENGIKUTI ASEAN REGIONAL DISASTER EMERGENCY RESPONSE SIMULATION EXERCISE TAHUN 2006 DI KAMBOJA
PENDAHULUAN
The ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) ditandatangani para Menlu ASEAN pada bulan 25 Juli 2005 di Vientien Laos PDR, merupakan kesepakatan negara-negara anggota ASEAN dalam penanganan bencana dan merespon keadaan tanggap darurat. Tindak lanjut dari Kesepakatan tersebut adalah pembentukan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM). Salah satu tugas ACDM adalah penyusunan ASEAN Standby Arrangements and Standart Operating Procedures (SASOP) yang menjadi rancangan siaga dan standar prosedur operasi dalam penanganan bencana di lingkungan negara-negara anggota ASEAN.
Tugas ACDM yang saat ini dijabat ketuanya oleh Dr.
Indrawadi Tamin dari
NO |
INSTANSI |
JML |
DELEGASI RI |
ARDEX |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1 |
BAKORNAS PBP |
2 |
Ketua ACDM dan Ketua Delegasi
ARDEX 2006 |
|
2 |
DEPHAN |
3 |
Peserta |
Incident command
post operation dan logistic and suply management |
3 |
Mabes TNI |
2 |
Peserta |
Team leader ARDEX
2006 dan Referee |
4 |
Basarnas |
1 |
Peserta |
Referee |
5 |
Polri |
1 |
Peserta |
Security and public
order |
6 |
PU |
2 |
Peserta |
Sandbagging |
7 |
PMI |
7 |
Peserta |
Referee, setting up
of mobile shelter, Medical team triage and treatment of victim |
Berdasarkan laporan situasi awal
bencana banjir yang dikirim tanggal
a. Dalam Negeri. Kegiatan dalam negeri mencakup kegiatan penyiapan
teknis bantuan tanggap darurat dan persiapan administrasi keberangkatan.
Pengecekan kesiapan ini dilakukan pada tanggal 22 September 2006.
b.
Kegiatan ARDEX 2006.
1)
2) Tim langsung menuju kedutaan disambut Duta Besar Indonesia dalam suasana buka puasa. Delegasi langsung mendapatkan briefing kesiapan dari Ketua Delegasi Adik Bantarso, Team Leader ARDEX 2006 dari Indonesia Kolonel Inf Junius Tobing dan Ketua ACDM Dr. Indrawadi Tamin. Ketua Delegasi dan Team Leader telah datang lebih dahulu melihat situasi event sejak tanggal 24 September 2006. Pada kesempatan ini tim Indonesia menetapkan posisinya dalam event ARDEX 2006, yang secara keseluruhan keterlibatannya dapat digolongkan dalam posisi aktif dan pasif, serta referee. Namun dari keseluruhan posisi Delegasi RI tersebut sebagian besar adalah posisi pasif selaku pengamat, dan sebagian kecil aktif dalam event medical team triage and treatment of victim.
3) Event ARDEX sendiri dilaksanakan tanggal 27 September 2006 (Site Operation Map Lampiran III). Setelah dibuka oleh Deputy Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Tea Bhan, langsung memasuki event pertama yakni parade Delegasi dari peserta ARDEX. Selesai parade dilakukan exercise penyelamatan beberapa korban tenggelam dalam banjir, yang dilanjutkan dengan penyelamatan masal 35 orang tenggelam beserta barang-barangnya. Kesemua kegiatan itu dilakukan oleh Angkatan Laut Cambodia. Selanjutnya kerjasama tim dari berbagai Delegasi ARDEX dilakukan pada penyelematan korban banjir yang berada di atap rumah, evakuasi masal 170 orang masyarakat, helikopter rescue, perawatan korban dan penanganan logistik.
4) S epanjang kegiatan tersebut Incident Command Post menjadi pengendali. Incident Command Post melibatkan seluruh peserta Delegasi. Demikian juga sepanjang kegiatan ARDEX ini dilakukan penilaian oleh referee yang akan dijadikan bahan evaluasi pada tanggal 28 September 2006. Dalam kegiatan ini juga dilakukan kegiatan pameran kesiapan peralatan yang dipersiapakan oleh komite nasional penanganan bencana Cambodia, khususnya peralatan dalam penanganan korban banjir.
5) Malam tanggal 27 September 2006 dilaksanakan Welcome Dinner. Pada kesempatan tersebut hadir Dr. Nhim Vanda Wakil Presiden Komite Nasional Penanganan Bencana Cambodia selaku Ketua Pelaksana ARDEX 2006, Ketua ACDM Dr. Indrawadi Tamin, seluruh Ketua Delegasi dan peserta ARDEX 2006. Pada acara ini dilakukan tukar menukar cindera mata dan ramah tamah di antara para peserta.
6) Pada tanggal 28 September 2006 dilaksanakan pertemuan evaluasi kegiatan ARDEX 2006. Secara umum seluruh peserta merasa puas dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap pelaksanaan ARDEX 2006. Khusus mengenai exercise penanganan bencana seluruh delegasi mengakui kesiapan dan kesigapan tim Cambodia. Namun meskipun demikian beberapa hal dapat dijadikan bahan penyempurnaan pada penyelenggaraan ARDEX dan perumusan SASOP sebagai berikut:
a) Tuan rumah yang diwakili oleh Dr. Nhim Vanda Wakil Presiden Komite Nasional Penanganan Bencana Cambodia, dalam pembukaan sesi evaluasi ini menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas partisipasi para peserta dan secara terbuka menyampaikan kesiapannya untuk masukan kritis guna penyempurnaan SASOP maupun pelaksanaan ARDEX di masa mendatang.
b) Beberapa catatan dari Dr. Rachman mewakili sekretariat ASEAN bidang penanganan bencana : bahwa apa yang ditampilkan oleh Cambodia dalam ARDEX ini patut diacungi jempol, untuk implementasi kerjasama dan kolaborasi memerlukan komitmen politik tinggi, dan apa yang sudah ditunjukkan oleh spirit ASEAN di ARDEX 2006 mendapat apresiasi tinggi dari dunia internasional terbukti dengan luasnya liputan oleh media massa tidak saja dari tingkat regional ASEAN, tetapi juga internasional
c) Ketua ACDM, Dr. Indrawadi Tamin menyatakan perlu peningkatan koordinasi dan kolaborasi guna peningkatan kemampuan respon tanggap darurat terhadap bencana. Faktanya bencana tidak terduga dan mengambil bentuk sesuai karakteristik geografi, sehingga SASOP harus dapat merumuskannya secara komprehensif untuk dapat menyatukan tidak saja langkah, tetapi juga menyatukan sumber daya. Beliau yakin dengan spirit ASEAN hal itu dapat dilakukan.
Komentar
Posting Komentar